DESA PEGUNDAN
Sejak zaman
dahulu hingga tahun 1900 telah terbentuk kelompok masyarakat di suatu tempat
terpencil yang jauh dari keramaian yaitu terletak disebelah utara desa pegundan
yang sekarang menjadi tambak (Ganjaran Desa). Kelompok tersebut terdiri dari
orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam hal pekerjaan sehari-hari yaitu
ternak sapi dan kerbau. M,ereka datang dari b eberapa desa tetangga diantaranya
desa ngablak (Raci Wetan), dusun Grogol, Kemangi dan Abar Abir. Kehidupan
masyarakat pada saat itu masih bebas, tidak ada aturan adat atau aturan desa
yangn bersifat mengikat dan belum terbentuk pemerintahan desa.
Karena letak daerahnya tergolong dataran rendah, tidak heran jika sering
terjadi banjir sehingga banyak yang berkeinginan untuk berpindah tempat
kedataran yang lebih tinggi. Sehingga pada tahun 1937, salah seorang yang
dihormati pada saat itu, Pak Tasrib beserta tokoh masyarakat lainnya mengambil
gagasan mengajak orang-orang untuk berpindah ketempat yang sekarang ini
menjadi desa Pegundan.
Pegundan sebenarnya bukan nama asli yang diberikan oleh orang-orang terdahulu.
Nama asal yang diberikan mereka pada saat itu adalah KEBONDANG (Kebo
Kandang) yaang berarti tempat
pemeliharaan kerbau. Namun karena kesalahan penulisan oleh pihak pemerintah
pada saat itu sewaktu mendaftar nama-nama desa yang berada di kecamatan Bungah,
dan masyarakat belum menmgerti arti pentingnya sebuah nama dalam sejarah, maka
hal tersebut tetap dibiarkan dan berlaku hingga sekarang.
Terbentuknya pemerintahan desa diawali sejak perpindahan tempat dan yang di
percaya untuk memimpin desa pada saat itu adalah Pak Tasrib. Beliau mengawali tugasnya pada tahun 1937 dan
berakhir pada tahun 1945. diakhir tugas pak Tasrib, sering tejadi persioalan di
desa diantaranya,. Sering terjadfi penjarahan, mengamuknya tentara penjajah
hingga membuat tiga warga desa tertembak. Sehingga pak Tasrib tidak sanggup
lagi memimpin desa dan mengajak masyarakat untuk merncari pimpinan baru. Maka
terpilihlah Pak Karyo sebagai kepala desa pegundan pada tahun 1945.
Masa kepemimpinan pak karyo tidak berlangsung lama, yaitu hanya lima tahun.
Beliau meninggal sebelum masa jabatannya, yaitu tahun 1950 danm telah di ganti
untuk sementara oleh Pak Faqih meneruskan
masa jabatan selama tiga tahun. Setelah masa jabatan Pak Faqih berakhir,
pada tahun 1953 diadakan pemilihan kepala desa baru, dimana pada saat itu yang
terpilih adalah Pak Sa’il. Beliau bertugas selama tujuh tahun sembilan bulan dan meninggal
pada tahun 1960 sebelum habis masa jabatannya. Selama tiga bulan berlangsung,
yang menjabat sebagai kepala desa sementara adalah Pak Samir.Kemudian pada tahun 1960 diadakan pemilihan
kepala desa, dimana pada saat itu muncul beberapa calon diantaranya; Paka H. Amir, Pak H.
Ridlo’i, Pak Abdul Mu’in. ketiganya merupakan orang-orang yang terpandang pada saat itu
dan masing-masing merupakan calon yang sama-sama kuat. Namun karena faktor
kerluarga yang sangat banyak, maka yang terpilih sebagai kepala desa pegundan
yaitu Pak Abdul Mu’in.
Pak Abdul Mu’in menjabat sebagai kepala desa selama tiga puluh tahun yaitu dari
tahun 1960 hingga tahun 1990. Jasa-jasa beliau ketika menjabat sebagai kepala
desa adalah; terbangunnya madrasah Ibtidaiyah Al-Falahiyah, SDN, dan waduk.
Kemudian pada tahun 1990 hingga tahun 1998 yang menjabat sebagai kepala desa
adalah Pak Nurul Yaqin. Sejak pemerintahan dipegang Pak Nurul Yaqin, terjadi
perubahan yang cukup pesat baik dari segi pola pikir masyarakat maupun gaya
hidup mereka. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya; adanya listrik
masuk desa (LMD), pengusaha cina masuk desa (PCMD), munculnya beberapa warung
kopi disekitar desa, dll. Jasa-jasa beliau selama menjabat sebagai kepala desa
antara lain; pembangunan saluran limbah, bantuan IDT, bantuan ala-alat petani
miskin, dan lat-alat nelayan miskin.
Pada tahun 1998 hingga sekarang yang menjabat sebagai kepala desa pegundan
adalah bapakMuhammad Idham. Beliau menjabat dua kali periode, dan jasa-jas beliau selama
menjabat sebagai kepala desa diantaranya; pembangunan jalan Pavingan kuang
lebih satu kilo meter, pengurukan makam, pembangunan jalur irigasa kurang lebih
dua ratus lima puluh meter, bedah rumah, wakil Kabupaten untuk Lombah P2WKSS
dan sekarang sedang membangun Gapura Desa yang di perkirakan mengahabiskan
biayah kurang lebih seratus lima puluh juta rupiah.
PRODUK UNGGULAN :
Presto ikan bandeng
Narasumber :
Nama : H. Abu Amar
Umur : 72 tahun
Jabatan : Tokoh Agama