DESA BEDANTEN
Hampir semua orang Bedanten yang berumur di atas lima
puluh tahun pernah Mendengar
cerita dari leluhurnya, bahwa dulu sebelum ada
desa Bedanten ada sebuah kampung yang terletak di atas bukit, lebih tepatnya di
sebelah utara desa sekarang dan kampung tersebut bernama Danten Karso.
Disana hidup seorang tokoh yang memiliki
lima anak laki-laki dengan kehidupan sehai-harinya bertani dan berkebun. Hingga pada suatu hari sang tokoh tersebut
merasa perlu memberikan wejangan ( nasehat ) terhadap kelima anak laki-lakinya,
agar perjalanan nasib hidup mereka dikemudian hari lebih baik dari kehidupan
dirinya sekarang. Maka pada suatu hari dipanggilnya kelima
anak laki-laki tersebut lalu diberi nasehat diantaranya berbunyi “Hai anak-
anakku, dengarkan nasehat orang tuamu ini, bagi siapa saja yang senang
menjalani hidup dengan membuka ladang perkebunan,maka naiklah kebukit,
yaitu berjalan keutara hingga menuju hutan. Sedang bagi siapa saja yang senang
menjalani hidup dengan cara bertani tambak, bertani sawah, dan nelayan, maka berjalanlah
menuruni bukit hingga sampai ke pesisir pantai yang letaknya di sebelah selatan
kampung ini.”
Maka setelah kelima anak laki-laki tersebut
merenungkan apa yang diucapkan bapaknya. Terjadilah perpisahan dengan
diawali perginya saudara tertua yang bernama Wagiman. Saudara yang bernama Wagiman ini memilih menaiki
bukit, sedang keempat saudara lainnya yang bernama : Wagito, warijan,
warsito, dan Sanut, menuruni bukit hingga sampai dipesisir
pantai.
Dipesisir itulah para anak muda ini menetap hingga
bertahun-tahun, hidup dan mempertahankan diri dengan menanam padi di
sawah, bertambak, juga ada yang mencari ikan kelaut bebas.
Mereka membuat perobahan besar terhadap
tepi lautanan, disulapnya menjadi perkampungan dengan pola hidup beraneka
ragam, yang akhirnya bertahan hingga terbentuk suatu pemukiman baru.
Semakin lama semakin banyak orang yang
datang mengikuti jejaknya, hingga beberapa tahun berikut tempat ini yang
semula lautan berkembang menjadi desa.
Dengan sebutan nama dari istilah Bedah artinya berubah, Seganten artinya
Lautan.
Maka desa baru tersebut diberi nama dengan Desa BEDANTEN yang artinya
bedah seganten ( lautan yang berubah ).
Produk Unggulan:
kerupuk mandala
Kerupuk ikan payus, ikan & puli,
kerudung cap amalia, cap kiki, cap nabila, cap melinda